Kamu pernah nggak sih, ngerasa kalau ngerjain tugas atau skripsi agak males malesan kalau tetap di kamar? Tapi begitu pindah ke tempat yang luas dengan atap tinggi, misalnya di kafe, perpustakaan, tiba-tiba otak rasanya lebih “lega” dan ide kreatif muncul lebih gampang sehingga nulisnya tiba-tiba lancar… apakah karena faktor suasananya, faktor temannya atau faktor apanya ya? Nah, ternyata fenomena ini udah diteliti secara serius oleh psikolog. Istilahnya disebut dengan “Cathedral Effect”. Nama ini diambil dari arsitektur katedral yang terkenal punya atap super tinggi, luas, dan bikin orang merasa “terhubung dengan sesuatu yang besar”. Konsep ini pertama kali ditulis dalam sebuah artikel berjudul “The Influence of Ceiling Height: The Effect of Priming on the Type of Processing People Use” oleh Joan Meyers-Levy dan Rui Zhu (2007). Artikel ini terbit di jurnal Journal of Consumer Research.

Tapi gimana sih teori itu terbentuk?

  • Meyers-Levy dan Zhu melakukan eksperimen dengan dua jenis ruangan. Ada ruangan yang atapnya rendah (sekitar 8 kaki) dan ada juga ruangan dengan atap tinggi (sekitar 10 kaki).
  • Mereka menemukan hasil menarik: orang yang ada di ruangan atap rendah lebih cenderung mikir secara detail, terfokus, dan analitis.
  • Sebaliknya, orang yang duduk di ruangan dengan atap tinggi lebih gampang menghasilkan ide kreatif, mikir abstrak, dan “out of the box”.

Penjelasan sederhananya, ketinggian langit-langit memberi semacam “priming” ke otak kita. Atap rendah bikin otak merasa terhimpit, jadi fokusnya ke hal kecil. Atap tinggi bikin otak merasa bebas, jadi fokus ke gambaran besar. Makanya, inilah kenapa disebut Cathedral Effect: sama kayak kalau kamu masuk ke katedral tua dengan langit-langit yang menjulang, kamu lebih mudah merasa tenang, luas pikirannya, bahkan spiritual.

Dalam penerapan ini bisa dimulai dengan beberapa trik-trik ini lho…

  • Butuh brainstorming ide bisnis? Coba cari tempat terbuka atau ruangan luas untuk memancing pikiran yang inovatif.
  • Lagi belajar hitung-hitungan detail kayak statistik atau coding? Ruangan kecil dengan atap dan sudut pandang yang rendah bisa bantu otak lebih teliti dan berkonsentrasi.
  • Beberapa desain kantor modern kayak Google, Shoppe, Microsoft atau startup biasanya mainin hal ini—ruang meeting kreatif dibuat tinggi dan lega, sementara ruang kerja teknis dibuat lebih sederhana dan fokus.

Intinya, lingkungan fisik dengan sudut pandang tertentu bisa nge-boost cara berpikir kita. Jadi kalau kamu merasa mentok atau sulit konsentrasi, mungkin bukan salah otakmu, tapi salah pilihan ruangannya aja gess~

Further reading:

Meyers‐Levy, J., Zhu, R. (Juliet), & John Deighton served as editor and Gavan Fitzsimons served as associate editor for this article. (2007). The Influence of Ceiling Height: The Effect of Priming on the Type of Processing That People Use. Journal of Consumer Research, 34(2), 174–186. https://doi.org/10.1086/519146

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *